Berdiri di dunia, yang tak mengerti milik siapa sebenarnya dunia ini. Padahal sebenar-benarnya, ia milik ALLAH yang Maha Esa.
Saturday, October 24, 2009
Bukalah jendela~
"Bukalah jendela itu! Gelap sungguh ruang tamu ini, biar cahaya masuk.....di ruang tamu ini" bisik ibu kepadaku....
Kata-kata itu menyentah lembayung hatiku kerana kata-kata yang penuh tersirat...tahukah maksud disebalik ayat ini? Hati kita ini umpama jendela. Hati Ialah pintu segala-galanya. Andai hati ini dibiar terkatup. Tak mahu menerima. Ia pasti akan gelap dan kelam. Namun, berhati-hatilah. Andai asap kotoran mencemari ruang luar, kita buka jendela. Pasti habuk-habuk dan kotoran hinggap ke ruang tamu. Sebab itu, hati perlu dibuka pabila kita merasakan selamat untuk dibuka. Andaikata tersilap. Ruang tamu itu pasti tercemar dengan kekotoran.
Ayuh, mari kita melihat sisi pandang kata-kata Al-Bukhturi. Menurut Al-Bukhturi: Hati yang berkilau dan semangat yang bergelora. Ia menyebutnya dalam ungkapan, "nafsun tadhi‘ wa himmah tatawaqqad" (Diwan al Bukhturi 1/269). Hati yang berkilau adalah kiasan dari niat yang bersih dari beban noda dan kotoran. Niat yang bersih dari hawa nafsu, ambisi dan kepentingan pribadi, apapun bentuknya.
Dan itulah yang menjadi pegangan kepada Seorang khalifah yang agung, Umar Abdul Aziz.
bin Abdul Malik menggambarkan hal itu dalam ungkapannya, "Aku tak mendapati Umar melangkah, satu langkah sekalipun, kecuali Umar telah meneguhkan niatnya." (Sirah Umar, Ibnu Abdil Hakam, 30/29)
Sabda Rasulallah SAW:
“Bahawasanya segala amal itu disertakan dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari, Muslim dan lain-lain)
Hati yang bersih sentiasa berniat kepada Kebaikan. Niat yang baik itu membawa kepada ketenangan, membawa kepada kejayaan dan membawa kepada Keasyikan dalam menunaikan peranan sebagai hamba ALLAH(pengertian Hidup yang penuh bermakna).
Namun, tak ramai mampu membuka jendela hatinya kerana kebaikan. Apa puncanya? Puncanya adalah apabila hati telah "lalai" "alpa" "cuai" dan sentiasa mengimpikan "keduniaan" yang tidak ada nilainya di sisi ALLAH. Namun, perkara itu tidak seharusnya diperbanggakan. Tidak ada yang perlu dibanggakan, kerana hidayah itu hak ALLAH. KepadaNYA kita berserah.
Ayuh, mari kita bersihkan hati kita. Kita niatkan kerana ALLAH, janganlah kita niatkan kerana Dunia yang tak seberapa nilainya. Namun, perkara "niat" ini perlulah kita perdalami sebelum menuju pembersihan. Kerana tanpa mengenali "niat" dan mempelajarinya. Pasti kita tidak tahu pengertian "niat"
Yahya bin Abi Katsir berkata, “Pelajarilah niat, karena niat lebih utama dari amal.” (Kitab Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam I/34).
Al-Fadhl bin Ziyad berkata, “Aku pernah bertanya kepada Abu Abdullah -yakni Ahmad- tentang niat dalam beramal. Aku bertanya, ‘Apakah niat itu?’ Beliau menjawab, ‘Seseorang mengendalikan dirinya ketika hendak beramal agar tidak menginginkan pujian manusia.’” (Kitab Jami’ Al ‘Ulum Wa Al Hikam I/26).
Mutharrif bin Abdullah berkata, “Baiknya hati karena baiknya amal, dan baiknya amal karena baiknya niat.” (Kitab Jami’ Al ‘Ulum Wa Al Hikam 1/35).
Maka itu, bukakanlah jendela hatimu untuk perbetulkan niat ke arah kehidupan yang sempurna. Andai kau biarkan hatimu terus gelap gelita. Pastinya di suatu sudut itu, tak kelihatan jalan keluarnya. Boleh jadi, kita akan terjatuh dipersimpangan, mahupun sudut yang gelap. Siapa mahu? Takkan ada yang mahu, namun....itulah solusinya.
Bukakanlah jendela hatimu...
Friday, October 16, 2009
Is this called fairness?
Is this called fairness?
Reduce Federal aid to Pakatan state govts, go straight to rakyat
By ZULKIFLI ABD RAHMAN
KUALA LUMPUR: Federal aid to the governments of opposition-ruled states should be reduced and be channelled directly to the people there, Selangor delegate Abdul Shukur Idrus said.
He said this was because opposition parties were getting mileage out of the socio-economic programmes in these states.
Abdul Shukur said the Pakatan Rakyat-ruled Selangor government gave RM1,000 to finance funeral arrangements to the people in the state while Umno provided RM300.
“The state government also provided RM1,500 to the elderly. The people in the state are talking about the opposition government giving aid to the people.
“Little do the people know that what the opposition government is giving comes from the Barisan Nasional Federal government,” he claimed when debating the president’s policy speech at the Umno General Assembly here on Friday.
Abdul Shukur said the Federal Government should reduce payments to the opposition state governments so that the people there could see which party provided greater assistance.
Johor delegate Samsol Bari Jamali meanwhile called on Umno to stem the erosion of support from the Malays to the party.
He said Umno’s spirit of compromise and fairness for all races had created dissatisfaction among the Malays.
“This negative feeling was exacerbated by the divisive politics generated by the opposition parties to create hatred among the people for Umno,” he added.
Samsol Bari suggested that the Government implement the life quality index introduced by the Economic Planning Unit to help identify and help poor Malays.
“This method will enable Umno to provide proper and equitable assistance to the Malays,” he added.
http://www.thestar.com.my/news/story.asp?file=/2009/10/17/nation/20091016131036&sec=nation“Little do the people know that what the opposition government is giving comes from the Barisan Nasional Federal government,” he claimed when debating the president’s policy speech at the Umno General Assembly here on Friday.
Abdul Shukur said the Federal Government should reduce payments to the opposition state governments so that the people there could see which party provided greater assistance.
CORRECTION!
The money that flows to the Federal Government, are not BELONG TO UMNO! NOT TO PAKATAN! NEITHER TO BN! IT IS BELONG TO PEOPLE OF THE NATION! Abdul Shukur, please measure your own cloth before giving up this statement! THIS IS SHOWN THAT, YOU ARE TOTALLY OUT OF YOUR MIND, do not have sincerity towards developing the NATION! The Federal Government income is belong to people, every people in the nation pay the Income tax, either they're Pakatan Supporter or they're BN supporter. Due to this, all the nation should share the prosperity equally! NOT TO DIVIDE IT BY YOUR CRONY!